Rabu, 25 Juli 2012

Sebuah Cerita Inspirasi dari K Nora Jacob

Hari Kamis tanggal 20 Oktober lalu saya berkenalan dengan seorang peserta KNA (Kamp Nasional Alumni) dari Biak. Dalam perjalanan dengan bis menuju ke Kinasih, kami saling berbagi cerita seputar pekerjaan/pelayanan kami. Dari perkenalan lebih jauh saya kenal namanya Fanya atau Sefanya, adik KTB dari Kak Fona Yogya, pernah dilayani dan melayani di Perkantas Yogya dan juga sempat ikut paket-2 pembinaan GCLC di PAK Perkantas Jakarta. Dia “sengaja” melamar jadi PNS di Biak-Papua untuk menjadi guru matematika dari anak-anak SMP dan saat ini dia sudah menjalani tugasnya selama 2 tahun. Tempat tugas Fanya bukan di Biak, Ibukota Kabupatennya, melainkan di sebuah pulau yang jarak tempuhnya sampai 8 jam dengan kapal laut dari kota Biak. Kondisi penerangan listrik hanya dari jam 7-11 malam (4 jam) saja dan tidak ada signal untuk komunikasi telepon atau pun internet. Di kota kecamatan ini, ternyata Fanya menghadapi tantangan yang luar biasa guna menegakkan kebenaran dalam bidang pendidikan, demikian juga tantangan dari rekan sejawat dan masyarakat setempat yang agak bersikap “status quo” atau sulit menerima hal baru/perubahan. Fanya bercerita tentang bagaimana pada saat pelaksanaan UAN dia ditantang (atau agak “dipaksa”) untuk memberikan contekan kepada para siswa yang mengikuti UAN. Dia bertahan pada prinsip untuk tidak melakukan hal tersebut sehingga dia dimusuhi oleh orang tua murid, kepala sekolah, dan rekan gurunya. Penolakannya terhadap pemberian contekan atau mengizinkan siswa untuk mencontek jawaban UAN dinilai oleh mereka sebagai tindakan seorang guru yang “tidak mengasihi anak-anak Papua” bahkan ada yang berkata: “diparang saja dia…” Dalam sikon seperti itu Fanya tidak bergeming, dia tetap pada prinsipnya untuk “tidak” member izin siswa-2 di kelas yang diawasinya untuk mencontek jawaban soal UAN yang sudah dibuat oleh sekolah. Dan sampai saat ini Fanya masih bertahan dalam sikon tersebut sambil terus berusaha melakukan yang terbaik untuk membawa perubahan di tempat tugasnya ini. Saya secara pribadi sangat terkesan dan kagum dengan Fanya dan panggilannya untuk menjadi guru PNS di daerah yang jauh dari daerah asalnya. Ceritanya itu membuat saya berpikir: “iya ya…selama ini kita selalu berpikir bahwa mereka yang misionaris itu dokter atau Hamba Tuhan/Pendeta. Hal itu karena saya teringat juga bahwa pelayanan medis nasional/PMdN sejak Agustus 2011 lalu sudah mengutus 2 orang tenaga dokter muda (alumni MMC) ke Halmahera untuk bermisi dengan support sepenuhnya oleh PMdN, mereka akan bertugas di sana sampai Desember 2012. Jarang kita berpikir bahwa seorang alumni Perkantas yang mengemban tugas sebagai PNS/Guru sebenarnya juga misionari dibidang pendidikan. Dengan demikian sebenarnya alumni Perkantas yang juga berkiprah di bidang lain itu boleh dikatakan “misionari” yang membawa kabar baik tentang Tuhan Yesus melalui kepribadian mereka yang seperti Kristus dan sikap/gaya hidup yang menyatakan kasih, kebenaran, dan keadilan secara konkrit. Dan mereka ini jelas membutuhkan dukungan kita, mungkin bukan hanya dukungan doa dan buku-buku PA/rohani, tetapi juga kebutuhan mereka yang terkait dengan profesi mereka. Misalnya mereka yang seperti Fanya, mengajar di daerah terpencil mengapa kita tidak mengirimkan buku/materi yang baik untuk meningkatkan kualitas mengajarnya, atau ada alumni-2 yang pakar pendidikan mengadakan training2 untuk meng-upgrade ketrampilan mengajar Fanya dan guru-guru di daerah tersebut, dan lain-lainnya, dan seterusnya…. Saya kira itu yang bisa saya bagikan, semoga bermanfaat. Mungkin teman-teman bisa membagikan juga cerita penuh inspirasi dari adik-2 KTB atau mantan pengurus PSK/PMK/PAK dari daerah agar kita bersama-sama terus disemangati oleh fakta tentang bagaimana Tuhan terus bekerja di dalam diri para "misonaris Perkantas" di bidang mereka masing-masing...kita boleh terus optimis bahwa pekerjaan kita di dalam persekutuan dengan Tuhan tidak sia-sia... Saya secara pribadi sangat menantikan cerita seperti ini.. :))

1 komentar:

  1. Hi Yoel...what a surprise !!
    Saya baru lihat tulisan di blog kamu ini... Thank you yaa...

    Barusan saya buka google & ketik nama saya karena mau cari 'blog' saya...sudah 4 bln gak dibuka jd lupa nama web-nya...eh, taunya ketemu tulisan ini...

    Ya, mari terus berdoa agar teman-2 yg mempunyai yg sedang tugas melayani di daerah2, terutama yg penuh tantangan seperti ini bersedia berbagi cerita mereka untuk menginspirasi alumni yang lain...

    in Him,
    Nora Jacob

    BalasHapus