Rabu, 25 Juli 2012

Tuhan yang menjadi gunung batuku

Tanggal 05 September adalah suatu momen yang diizinkanNya untuk ku lahir dan ada di dunia ini. Melihat, mendengar, dan merasakan kasih setiaNya. Syukur kepada kedua orang tua yang mengasihiku dan terutama Allah sang pemilik kehidupan ini. Pukul 00.15 my sista iis yang menghubungi dan mengucapkan selamat ulang tahun kemudian diikuti dengan sms dari sahabat2 yang kuketahui dan maaf kalau sejujurnya masih ada beberapa nomor yang tidak kuketahui (xixixixi....). Facebook juga turut meramaikan ucapan ulang tahunku hari itu. Dan tidak kalah adik2 PA dan orang2 serumah yang sangat surprise bagiku. Padahal negatif thinkingnya siapa sangka adik2 cowok akan sangat perhatian (ternayata diluar dugaan). Pagi2 benar orang tua sudah mengirimkan makanan. wah jauh2 export from Toraja. Thanx 4 all. Tapi takkan kulupa Saat Teduh dari Mazmur 30:7. Kembali IA menyatakan diriNya sebagai Pribadi yang adalah gunung batu dan menjadi tempat pijakan yang kokoh tetap selama-lamanya sehingga tidak ada alasan bagiku untuk berpaling dari padaNya. Kembali kurenungkan perjalanan hidupku selama ini. Betapa banyak hal yang telah kulalui terutama dimasa-masa sukar tetapi IA tetap setia dalam ketidaksetiaan, keraguan, dan kekecewaanku. Thanx Lord. Dalam usia ke 28 tahun ini, ada banyak hal yang menjadi pergumulanku tentang masa depan, dsb. Tapi, sebelum ku menapakinya IA sudah menyatakan keberadaan diriNya. Apakah ada alasan untuk meragukan kesetiaanNya setelah semua yang kulalui?? Penguatannya tepat ditengah kebimbangan dan keragu-raguan yang mulai muncul. IA adalah Allah yang hidup yang berbicara kepada anak-anakNya yang mencari wajahNya bukan Allah yang sulit untuk ditemui. Akhirnya hanya pujian syukur kunaikkan padaNya yang boleh menganugerahkanku hidup terutama ketika ku bileh mengenal DIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar