Sabtu, 22 Juni 2013

Mempersembahkan Tubuh dan Akal Budi


Seringkali kita diperhadapkan pada pilihan dan harus mengambil keputusan.  Sebagai anak Tuhan seringkali kita diperhadapkan pada sejumlah pertanyaan apakah ini sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak? Namun Firman Tuhan menolong kita untuk bisa menemukan prinsip-prinsipnya.


Roma 12:1-2
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
Dari bagian Firman Tuhan diatas, penulis menemukan ada 2 prinsip  dasar untuk menemukan kehendak Tuhan.

MEMPERSEMBAHKAN TUBUH
Seringkali kita kuatir dengan banyak hal dan itu membuat kita sulit untuk menemukan kehendak Tuhan. Hal pertama yang perlu untuk dilakukan adalah mempersembahkan tubuh. Tubuh yang dimaksud adalah keseluruhan hidup kita yang dipercayakan sepenuhnya pada Tuhan. Ada jaminan dari Bapa kita dalam Yoh 10:28-30: dan Aku memberikan hidup kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan dapat merebut mereka dari tanganKu. BapaKu yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Ini merupakan ja-minan bahwa Allah akan memelihara hidup kita dan yang dapat memberikan hal itu hanyalah Kristus. Sehingga kita harus menerima DIA sebagai Tuhan atas seluruh hidup kita. Mungkin kita bisa merefleksikan bagian ini. Apa yang membuat kita kadang-kadang menjadi kuatir? Sudahkah kita menyerahkan tubuh/hidup kita kepada Tuhan?

PEMBAHARUAN BUDI
Selanjutnya dalam ayat 2 dikatakan: “berubahlah oleh pembaharuan budimu,”. Versi KJV dikatakan “transformed by the renewing of your mind,”
Perhatikan bahwa agar kita bisa membedakan yang mana kehendak Allah pikiran kita harus mengalami pembaharuan budi. Kata ini berbentuk present tense yang berarti harus dikerjakan secara terus menerus dan pembaharuan budi ini akan terus kita alami jika diisi oleh pikiran dan perasaan Kristus.(Bdk juga Fil 2:5 “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.)
Pikiran dan perasaan Kristus itu kita dapatkan dari Firman Tuhan. Hati yang melekat pada FirmanNya. Pembaharuan budi adalah proses yang terus berlangsung sepanjang hidup dan perlu untuk diperjuangkan dengan ketaatan untuk melakukan FirmanNya. Ketika tubuh kita sudah diserahkan kepada Tuhan, maka Firman Tuhan itu akan mengubahkan cara pandang dan pola pikir terhadap segala sesuatu. Sehingga, kalau pikiran kita telah dibaharui maka Firman Tuhan berkata : sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Penulis : Yoel Setiawan
(Staf Perkantas Makassar)