Kamis, 21 Agustus 2014

Sedikit Tentang KMKO FT-UH?


Seiring dengan perkembangan teknologi, bagian tentang KMKO ini penulis tampilkan dalam blog karena mungkin suatu saat penulis merasa akan "ditemukan" atau menjadi catatan sejarah pelayanan kita di KMKO.

Penulis adalah: Yoel Setiawan dengan Stb D111 01 144, mahasiswa Teknik Jurusan Sipil prodi Keairan. Terlibat langsung di dalam pelayanan KMKO sejak menjadi bagian dari koordinator Kelompok Kecil jurusan Sipil tahun 2002 yang dibentuk sebegai FU Kemroh tahun 2002 di Malino-tanpa SK, kemudian menjadi OC bagian dana (Paskah Kemroh dan Natal) tahun 2003, dan pada tahun 2005 Co-SC Paskah serta SC bagian acara untuk Kemroh & Natal)

 Kapan dan dimana persekutuan KMKO ada?

Pada tahun 2005 diadakan Kemroh di Palopo, dimana penulis-Yoel Setiawan menjadi SC Acara.
Saat ini dihadirkan kanda Nathaniel dkk untuk menjadi narasumber dan pada moment inilah logo KMKO-berbentuk kapal berwarna biru dimunculkan. Materi KMKO di masa depan pun mendapat “masukan” dari kanda2 yang membawakan materi ini karena sampai saat itu belum ada kesamaan persepsi tentang KMKO diantara para senior dan diminta untuk dihilangkan pada acara2 Kemroh selanjutnya.
Sepulang dari Kemroh 2005 (panitia 2003) logo ini dimunculkan pada logo Facebook Group KMKO dan hal ini menjadi pro dan kontra sehingga tidak dimunculkan kembali untuk menjadi logo. Alasannya karena KMKO bukan sebuah organisasi sehingga tidak perlu logo.

Sulit menemukan untuk kapan KMKO hadir tapi inilah data yang diambil dari kanda Semy pada blog beliau di http://semmy-st.blogspot.com/2008/04/kmko.html.
TAHUN
PERISTIWA
< 1989
Persekutuan telah ada, tetapi tidak secara resmi/institusi, kegiatan yang diadakan berupa Kebaktian.
1989
·         Senat dan atau Saudara-saudara sebangsa, mengusulkan agar Mahasiswa Kristen membentuk wadah yang mengakomodir keberadaan mahasiswa Kristen FTUH
·         Wadah yang diusulkan dimaksudkan sebagai perpanjangan tangan SMFT-UH dalam pengembangan potensi Mahasiswa Kristen dengan kondisi hubungan yang tercipta adalah garis kordinasi. Wadah berhubungan komando/langsung dengan PD III.
Usulan ini, ditanggapi-secara garis besar- 2 pendapat, yaitu :
·         Menerima, dengan asumsi usulan tersebut positif.
·         Menolak, dengan asumsi adanya wadah dapat membuat aktivitas Mahasiswa Kristen menjadi mudah terpantau...
Dikarenakan pro kontra inilah maka pembentukan wadah Mahasiswa Kristen mengalami stagnansi.
1991
Kesepakatan tercapai, KMKO terbentuk. (ada struktur orgnisasi)
·         Kata Keluarga diambil atas dasar perlakuan yang didapatkan dan dirasakan oleh Mahasiswa Kristen dari saudara-saudara sebangsa.
·         Kemroh I dilaksanakan & Logo KMKO tercipta (Gbr. Insert di atas)
1992
Peristiwa Black September
1993/1994
Team Work I KMKO terbentuk. Dasar pemilihan Team Work ialah melihat dampak dari peristiwa Black September
1997
Try Out UMPTN I KMKO di Tana Toraja dengan OC 1995
1999
1.      Team Work II KMKO terbentuk.
2.      Re-Evaluasi keOikumenean KMKO.
2000
1.      Try Out UMPTN II KMKO di Tana Toraja dengan OC 1996.;
2.      Pembicaraan tentang Status KMKO :
o INTERN : Persekutuan atau Organisasi …?
o EKSTERN : Masuk Struktur SENAT atau INDEPENDEN …?
2001
1.      Try Out UMPTN III di Tana Toraja dengan OC 1997.
2.      Wacana SOPPENG : Ide pembentukan Team Work III KMKO dengan “Format” baru.
2002
Try Out SPMB I KMKO di Tana Toraja dengan OC 1998.

Hal-hal lain tentang KMKO :
1.      Pelaksanaan Natal pernah sekali bertempat di Lapangan Merah.
2.      Pada kurun waktu tertentu, KMKO menjadi target suara Senat (Posisi 3).
3.      Kemroh menjadi “kajian Strategis”
4.      Keberadaan KMKO diketahui di tingkat Fakultas (PD III), SK bersama 6 Jurusan Kepanitiaan Paskah 2000 (KMKO sempat “hilang dari peredaran” setelah Black September)
5.      Ada Hubungan antara KMKO dan KMKT
6.      Terdapat dokumen-dokumen Kesepakatan Oikumene antara lain tentang Doa Bapa Kami, Sistematika Ibadah, Warna Demokrasi KMKO.
7.        KMKO termasuk penggerak pembentukan PMK se-Unhas (tahun 2000)

Sumber : K’Benny Bustan, K’Anto Laga, K’ Vias, K’Niu cs, (Angkatan 80an),
K’Enos cs (SC Kemroh 2000), K’Wawan, K’Daud Borce, Kanda-kanda Senior ’95-’96-’97

Ini tulisan mengenai divisi doa dan pelayanan-versi penulis

KMKO FT-UH adalah tempat ku mengenal Kristus sehingga ada hutang yang harus kubayarkan kepada Kristus untuk mengenalkanNya pada generasi selanjutnya di kampusku..
Sudah 7 tahun (sekarang 2014) tidak terasa meninggalkan kampus itu tapi hati sepenuhnya masih membawa hutang itu.
Saya yang biasa-biasa saja mengikut Tuhan akhirnya mau dipakai olehNya...
Sebenarnya tidak pernah ada niat untuk menuliskannya dalam sebuah tulisan tapi ini jejak yang dapat kutinggalkan buat pelayanan di kampusku untuk dilanjutkan oleh mereka yang mencintai Tuhan dan punya "hutang" itu.

Sebelumnya bertobat pada tanggal 01 Desember 2002 dan bertumbuh mengenal Kristus melalui Kelompok Kecil di Teknik yang dipimpin oleh Kak Alphin Stefanus Musila (Pepy) E'97 bersama dengan Herman Timang, P'01 yang saat itu menjadi Ketua Kemroh, Raesintani Dauhan S'01 dan Ferdinan E'01 dengan nama KTB Shine.

Tahun 2003 Melayani sebagai panitia Paskah, Kemroh, dan Natal pada divisi dana

Tahun 2004
Terbentuk divisi KK sebagai FU Kemroh yang dilaksanakan angkatan 2000 dari hasil pembicaraan dengan KK di MKU bersama dengan teman2 lainnya. Saat itu diskusi dengan melibatkan beberapa orang yang teringat Sherina M'00, Yodina M'00, Sponcor M'00, Agus Rurianto E'00, Yunita E'00, Zet Logen E'00. Nah, dari pembicaraan saat itu ditugaskan beberapa orang untuk mendatakan KK di KMKO. Pertama diusulkan untuk ada perwakilan dari beberapa lembaga yang ada di KMKO (Perkantas, LPMI, Navigator) tapi karena kesatuan KMKO maka dipilih berdasarkan jurusan tanpa melihat background lembaga (saya setuju dengan hal ini). Kemudian terpilih 6 orang :Saya-Yoel Setiawan S'01, Eki M'02, Anto Lotte P'01, Evayanti A'01, Sherly G'01, Annastasya E'02). Selain mendatakan beberapa KK (PKK dan AKK serta bahan yang digunakan), divisi ini bertugas untuk mencari maba yang ingin terlibat dalam KK, dan mendatakan CPKK (menurut saya inilah KMKO secara terorganisir untuk mengelola pelayanannya terutama pemuridan karena saat itu KK bertumbuh subur di KMKO). Dan juga saat itu pertama kalinya dibuat training CPKK di sekret angkatan 2002 (rumah Sdr Rimba S'02) dengan pemateri Kanda Despan E'94 dan Arianto Pakaang S'92. Dan divisi ini terus berjalan sampai dengan tahun 2005, namun tidak bisa bertahan lama karena banyak hal sekalipun ada pembinaan khusus yang diberikan kepada kami. Yang teringat sampai sekarang saat Kanda Despan menyajikan materi Yeh 3:16-21. Aplikasi yang bisa dipalari adalahnkami adalah penjaga pelayanan KMKO sehingga harus bertanggung jawab untuk setiap jiwa yang ada di KMKO sehingga mereka mengenal Kristus (dan itulah yang saya sebut "hutang" sehingga masih ada di pelayanan ini).

Tahun 2005 Koster Paskah, SC Acara Kemroh dan Natal.
Pada tahun ini banyak KK yang harus tidak berjalan disebabkan kakak2 yang sebelumnya adalah PKK sebagian besar harus bekerja diluar kota. Saat itu pertama kali dibentuk PA Presidium agar tercipta kesehatian diantara para "leader" KMKO dan memang KK banyak yang mandet. KK KMKO ini diikuti oleh Yedid S'03, Vilma A'03, Ebsan G'03, Dody M'03, (yang lain terlupa mungkin karena mereka banyak absennya... hehehe...). Rikky M'03 bersama Alm. Okto M'03 banyak mendukung terbentuknya KK ini. Pada tahun ini pula saat Kemroh di Palopo ada sesi khusus diantara para senior untuk membicarakan wakil KMKO di tingkat Senat. Kondisinya adalah wakil KMKO di Senat dirasakan bukan merupakan asprasi bersama warga KMKO sehingga relasi dengan SMFT UH menjadi renggang diantaranya dengan tidak diterbitkannya SK kepanitiaan Paskah di tahun yang sama. Yang menjadi narasumber adalah Kanda Nathaniel Marampa E'99 dan Annastasya E'02 (wakil di senat). Pada acara ini juga dimunculkan logo KMKO berbentuk kapal oleh kanda Nathaniel bersama angkatan 98 lainnya yang menjadi pro kontra.

Tahun 2006
Banyak gejolak dalam pelayanan terutama saat pemilihan Presidium yang membuat beberapa adik yang terlibat dalam pelayanan harus terpecah.. Tapi, saya pikir ini juga dinamika pelayanan. Buktinya mereka masih setia dalam pelayanan. Kak Alfred M'03, Legi S'03, Reky P'03, Meike E'04, Narty G'03 bisa menjadi sumber inspirasi juga.. Hehehe...
Dinamika pelayanan menjadi terus berkembang sehingga pada tahun ini, diadakan rapat akbar di rumah kost Sdr. Hermana Kaselle S'05 untuk membicarakan konsep pembentukan divisi doa dan pelayanan dengan format yang agak berbeda (sebelumnya divisi ini memang ada).
Beban ini terinspirasi oleh Yehezkiel tadi dan Nehemia dimana pelayanan di KMKO berjalan seperti tembok yang kan runtuh sehingga perlu untuk dikerjakan bersama2 dan lebih terorganisir dengan perencanaan. Konsep yang agak berbeda ini adalah dengan adanya pembagian tugas diantara divisi dopel yang menangani pembicara kebaktian, tempat, dsb (bidang ibadah dan doa), bidang KK, relasi intern dan alumni (bidang pemerhati), dan warta. Format lain agak berubah pada divisi ini adalah dengan melibatkan angkatan lain serta anggota yang tetap selama setahun berbeda dengan kepanitiaan di KMKO pada umumnya yang berubah (Paskah, Kemroh, dan Natal). Sebagai pertimbangan karena tidak pernah ada kesinambungan pelayanan diantara generasi sebelum dan sesudahnya sehingga perlu untuk didampingi oleh angkatan sebelumnya. Pembicaraan saat itu cukup alot dan menimbulkan pro dan kontra. Walaupun pada akhirnya konsep ini disetujui, namun pelayanan divisi ini menjadi sangat sulit diawal mengerjakan pelayannya bahkan tidak ada yang mau menjadi SC bagi divisi ini sekalipun ada beberapa angkatan yang mau terlibat didalamnya sebagai divisi dopel dan dari hasil kesepakatan akan dievaluasi 3 bulan kemudian dengan melibatkan warga KMKO lainnya. Dimana Desthina G'06 menjadi Koordinator pertama dengan format ini. (Dia bahkan harus menangis saat menyelesaikan setahun pelayannya...hehehehe...)
Akhirnya dibuatkan program kerja khusus yang tertulis dan terjadwal bagi divisi ini (yang sebelumnya tidak ada).
Walaupun tantangan dari beberapa angkatan yang menyebut angkatan ini "eksklusif" tapi pelayanan KMKO lebih tertata (Semua karena anugerahNya). Tema ibadah dibuatkan selama masa kepanitiaan berlangsung (misalkan sepanjang kepanitiaan Kemroh), relasi dengan alumni juga sudah terbangun dengan adanya info via FB dan jaringan dengan alumni, KK juga diupayakan untuk ada kegerakan bersama diantara warga KMKO. Namun, disadari juga ada kelemahan mengerjakan tanggung jawab dari divisi ini terutama divisi warta yang sesuai kesepakatan saat itu dikoordinir oleh angkatan setahun diatasnya karena pertimabangan supaya tetap terlibat dalam pelayanan.
Pada tahun yang sama diupayakan retreat KK yang menjadi program kerja divisi KK. Saat itu banyak didukung oleh Meike E'04, Erwin E'05, Annas E'02, Eva E'02 serta Alfred E'03 di Tanjung Bayang. Bebannya sama karena ada banyak KK saat itu (sudah berkembang) dan perlu ada kegerakan bersama yang tidak bisa dipungkiri bertumbuh di lembaga pelayanan berbeda namun dalam wadah pelayanan KMKO. 
Kemudian tongkat kepemimpinan pelayanan KMKO secara khusus divisi doa dan pelayanan terus bergulir kepada Nia G'07,......, Helfy E'09, Mega S'10.

Untuk selanjutnya pelayanan terus bergulis sampai kemudian angkatan 2012 harus dipindahkan ke Gowa. Pelayanan terus berjalan dikerjakan oleh divisi doa dan pelayanan. Ada kekurangan disana sini bahkan Kemroh yang harus dibatalkan karena birokrasi kampus di Gowa yang tidak mengizinkan intervensi dari senior yang berada di kampus Tamalanrea namun penulis melihat bahwa ini adalah sebuah dinamika pelayanan.

Tahun 2012
Diadakan retreat KK di YPRM Makassar untuk mengumpulkan AKK dan teman2 KMKO untuk melihat pentingnya KK bagi pelayanan KMKO. Dengan pembicara penulis sendiri-Annastasya E'02, Kanda Sponcor M'00 dan Kanda Daud Pongpalilu E'96.

Tahun 2013
Akhirnya dengan inisiatif oleh beberapa alumni yang digulirkan oleh K Arianto Pakaang S'92 bersama dengan KTB Teknik A dikumpulkan dana untuk mengontrak sebuah rumah di kawasan Gowa dekat kampus Teknik. Pada mulanya hal ini mengundang pro dan kontra karena tidak melibatkan rekan2 panitia Kemroh saat itu. namun, sepanjang ketulusan dilaksanakan semuanya kan teruji. Alasan "pengontrakan" rumah ini untuk memudahkan koordinasi pelayanan antara rekan2 Tamalanrea yang dilarang memasuki area kampus Gowa dan untuk penjangkauan rekan2 mahasiswa baru dalam kelompok kecil, maupun tempat persinggahan untuk mengerjakan sosialisasi. Setelah tahun 2012, pada tahun ini kembali diadakan retreat KK karena kelompok kecil yang semakin bertambah serta sebagai "ajang" untuk membukakan peran AKK untuk melihat dan mengerjakan pelayanan di kampus Teknik, misi (diadakan pula penanaman sejumlah pohon di sepanjang jalan menuju Malino--semoga tumbuh :) ) serta melihat KK sebagai wadah yang penting dalam pembentukan karakter mahasiswa Teknik. Hal inipun mengundang pro dan kontra namun akhirnya dilaksanakan di Malino.

Nafas dari pelayanan saat itu dengan tulus dan murni supaya ada penataan dalam pelayanan dan kegerakan bersama pelayanan di KMKO dengan tetap melihat "jiwa-jiwa" agar bertumbuh mengenal Tuhan didalamnya. 

Hal inilah yang melandasi saya (Yoel Setiawan.pen), menuliskannya dalam sebuah tulisan. Agar pelayanan KMKO tidak menjadi rutinitas pelayanan tanpa "nafas" yang sama dengan para pendahulunya. Hati yang melekat, menggumulkan dengan Tuhan menjadi dasar pemikiran saya bersama dengan teman2 untuk mengerjakan pelayanan ini. Ada begitu banyak orang yang Tuhan pernah gerakkan mengerjakan pelayanan ini. DIA juga, Pribadi yang sama akan menggerakkan orang2 untuk melanjutkan tongkat estafet dari generasi ke generasi. 



Saksi Sejarah yang Membanggakan

Kemarin (21082014) hasil keputusan MK telah dibacakan.
Perangkat negara mulai mempersiapkan pergantian kepemimpinan.
Menuju Indonesia baru yang selalu engkau dengung-dengungkan.
Salam 3 jari = Persatuan Indonesia engkau katakan.

Ada secercah harapan menapaki Indonesia yang lebih baik kedepan
Tidak mungkin engkau-Presiden dan wakil Presiden mengerjakannya sendirian.
Dalam derap langkah kita bersama merapatkan barisan.
Membangun kejayaan negeri Indonesia yang membanggakan.

Dengan bangga dan syukur pada Pencipta ku ungkapkan
Di generasi kami engkau hadirkan
Melihat dan menjadi pelaku sejarah baru negeri yang dipulihkan

Bosan dan muak rakyat melihat janji yang hanya terucapkan.
Selalu muncul pertanyaan kapan negeri ini akan diubahkan.
Tapi engkau membangun kepercayaan kami bahwa bangsa ini memiliki harapan
Terima kasih Tuhan, dengan bangga sejarah bangsa ini kepada anak cucu kami ceritakan

Rabu, 23 Juli 2014

Pendidikan di tengah Kemerdekaan Indonesia ke-69

Beberapa waktu lalu penulis melihat tayangan televisi melalui siaran Kick Andy-Metro TV. Kali ini mengupas tentang para penggiat pendidikan di Indonesia. Sebenarnya saat itu, penulis tertarik karena cuplikan tokoh pendidikan, Anies Baswedan-penggagas program Indonesia Mengajar. Selain itu, penulis mengagumi beliau saat menjadi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK tanpa ingin mendapat imbalan apa-apa."orang baik harus didukung"-demikian kata beliau.

Tapi yang tidak kalah menarik melihat para penggiat pendidikan ini adalah oranmg-orang yang berada di bawah naungan Wahana Visi Indonesia (sebuah LSM asing yang berkonsentrasi dengan masalah anak)-dimana penulis mendoakan untuk bisa terlibat didalamnya dan bergabung menjadi salah satu karyawannya.

Dalam acara tersebut, ditampilkan seorang tokoh bernama Marthen Sattu Sambo seorang penggiat pendidikan di tanah Papua. Dikisahkan mengenai perjuangan beliau semenjak kecil yang lahir dan bertumbuh dari sebuah desa kecil di Tana Toraja, sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan dengan kondisi yang miskin. Salah satu kisah beliau dimana akan melanjutkan kuliah dengan mendapat beasiswa di UKSW jurusan Fisika namun karena tidak memiliki biaya bersama dengan seorang temannya meminjam uang sebesar @Rp. 50.000,- kepada salah seorang guru Fisika di desa mereka. Ada pula kisah dimana beliau karena tidak memiliki biaya hidup harus mengajar les kemudian tidak makan hampir 2 hari (hanya minum air putih) dan makan kerupuk setelah menemukan uang recehan sebesar Rp.500,- dan akhirnya harus masuk Rumah sakit dan di opname karena lemas. Sejak awal keluarganya tidak mendukung untuk beliau untuk melanjutkan studi tetapi beliau berjuang dan akhirnya bisa menyelesaikan studi dengan nilai sangat memuaskan. Karena mendapat banyak pertolongan dari orang-orang disekitar beliau sehingga Marthen membaktikan diri kepada bangsa ini di sektor pendidikan dan akhirnya bergabung dengan Wahana Visi Indonesia di tanah Papua. Ini hanyalah secuil kisah tentang seorang anak muda yang prihatin dengan kondisi pendidikan di tanah pendidikan.Seorang patriotik yang "sempat mencuat" melalui televisi diantara beratus-ratus bahkan mungkin ribuan orang yang berjung untuk memajukan pendidikan di tanah Republik Indonesia ini tapi tidak nampak dalam layar televisi. Salah satu yang pernah kita kenal adalah "Butet Manurung" yang membaktikan dirinya mengajar bagi Suku Anak Dalam di kepulauan Borneo. 
Penulis sempat berpikir tentang pendidikan di Republik ini. Didalam UUD 1945 pasal 28 C ayat 1 dikatakan bahwa : Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Namun apakah setiap rakyat Indonesia mendapatkan haknya di biang pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek agar kualitas hidupnya meningkat??
Realita yang banyak menguak di media sudah seringkali kita lihat adalah kualitas bangunan sekolah yang tidak layak, minimnya tenaga pengajar, minimnya fasilitas pendidikan seperti komputer, dan lain-lain. Tentu saja kondisi seperti ini sulit didapatkan di daerah perkotaan dan akan banyak ditemui di daerah terpencil yang sulit terjangkau oleh jalur transportasi. Sekali lagi, penulis bersyukur untukTuhan yang menghadirkan orang-orang seperti Marthen Sattu yang rela meninggalkan kenyamanan hidupnya, rela meninggalkan kampung halamannya untuk anak-anak di tanah Papua yang tidak semuanya mengenyam pendidikan sehingga kulitas hidup anakanak Papua nantinya akan seperti anak-anak di tanah Jawa.
UUD negara kita secara tertulis mendefinisikan makna adanya pendidikan terhadap anak-anak salah yaitu meningkatkan kualitas hidup demi kesejahteraan umat manusia. Hal yang paling mendasar dari pentingnya pendidikan adalah meningkatkan kualitas hidup. Mengapa penulis berkata demikian?? Hal ini dikarenakan pendidikan menolong orang untuk menggunakan akal dan pikirannya secara benar. Setiap orang dianugerahi pikiran dan akal budi bukan? Tetapi banyak orang yang berakal budi tetapi tidak dipergunakan dengan benar dan mengabaikan nilai-nilai pendidikan moral. Kualitas hidup yang penulis maksud disini bukanlah melulu masalah duit melainkan hidup yang berkualitas. Berkualitas bagi diri sendiri dan berkualitas bagi orang lain.Dengan kata lain memberi dampak.
Setelah berkualitas, maka akan memberi kesejahteraan bagi umat manusia. 
Lihat saja damapak pendidikan membuat manusia untuk mencipta "sesuatu". Menciptakan sesuatu agar berguna bagi seluruh umat manusia. Jika sebuah negara mendidik warga negaranya memeras otak untuk menciptakan inovasi maka rakyat terbiasa untuk "memeras" otaknya sehingga menjadi "rakyat" yang tangguh. Sebut saja Jepang. Negara ini hampir setiap tahu harus mengalami tsunami hebat yang meluluhlantahkan kota-kotanya sehingga sarana prasarana umum di kotanya juga "hancur" seperti jembatan, gedung-gedung, dsb. Karena secara geografis daerah ini memang adalah daerah yang selalu mengalami tsunami. Namun, dengan kondisi seperti ini lahirlah para insinyur-insinyur "tangguh" yang memanfaatkan otaknya membangun infrastruktur kota yang mampu bertahan di tengah guncangan tsunami. Mereka terus berinovasi setiap tahunnya untuk berjuang. Dan hal ini mendidik jiwa tangguh mereka.
Hal ini tentu saja tidak dapat dikerjakan oleh negara. Perlu ada peran aktif dari masyarakat untuk ambil bagian dalam pendidikan ini. Banyak hal bisa dikerjakan dalam memajukan pendidikan Indonesia. Mulai dengan lingkungan keluarga dengan mendidik anak-anak (jangan hanya berharap pada pendidikan formal di sekolah), mendukung program anak asuh dengan manjadi donatur atau menjadi orang tua asuh, atau menjadi tenaga pendidik seperti program Indonesia Mengajar, dsb.
Kita merindukan bahwa Indonesia menjadi negara yang maju dikarenakan sistem pendidikan yang berkembang. Mulailah dari lingkungan yang ada disekitar kita.

Senin, 16 Juni 2014

Gereja Musik atau Gereja Firman!!!

Pada umumnya semua orang senang dengan musik apapun genrenya. Mulai dari yang akustik, klasik, pop, jazz, sampai yang beraliran cadas seperti rock. Musik mampu membawa pendengarnya kepada suasana yang penulis lagunya bahkan seringkali mampu "mewadahi" suasana hati pendengarnya.
Musik pun menjadi bagian penting dalam sebuah ibadah gereja maupun persekutuan. Allah senang dengan musik dan pujian sehingga Allah memberikan talenta musik dan puji-pujian kepada manusia untuk memuji Allah dan untuk mengekspresikan dirinya seperti Daud.
Musik yang mendukung ibadah akan sangat menolong jemaat untuk mengarahkan hatinya kepada Tuhan. Sehingga seringkali gereja sedemikian rupa mengemas pujian begitu rupa untuk membawa suasana hati jemaat bahkan dengan audio visual yang sangat baik.
Namun ketika memilih sebuah gereja, apakah kita memilihnya karena musik yang terbaik atau karena mengajarkan Alkitab dengan baik??

Musik itu penting, pujian itu baik namun kita tidak bisa  bertahan dalam iman tanpa Firman Allah karena melalui Firman kita bisa masuk dalam relasi dengan Sang Pencipta.
Musik memiliki kekuatan besar untuk menghasilkan emosi, sehingga seringkali kita bisa menjadi sangat kagum dan terharu ketika mendengar konser musik. Tapi kita tidak bisa menyebut pujian atau musik yang kita nyanyikan atau dengarkan itu sebagai pengalaman dengan Allah. Apakah itu memang perasaan kita ketika bertemu dengan Allah atau mungkin itu hanya sekedar efek dari musik yang sangat baik!!

Alkitab kita berkata "iman muncul dari pendengaran, dan pendengaran dari Firman Kristus" (Rm 10:17). Sehingga Alkitab tidak pernah mengajarkan bahwa peraan dapat membawa kita ke hadirat Allah. Jikalau hal itu terjadi, maka tentu saja Allah akan mengirimkan musisi bukan JurusSelamat/Firman yang menjadi manusia (Kristus Yesus). Acapkali gereja "menyajikan menu" pujian penyembahan di dalam ibadahnya namun firman Tuhan yang dibawakan tidak mengalami "kedalaman" dan hanya sekedar saja untuk dibawakan dalam ibadah. Saat pujian jemaat begitu terbawa emosinya tapi karena tidak ada kedalaman Firman, iman jemaat tidak dibentuk sehingga tidak ada perubahan karakter didalamnya. Sehingga ibadah kita bukan lagi untuk menyenangkan Tuhan tapi sebenarnya sedang menyenangkan emosi kita. 

Hanya Dialah yang bisa membawa kita kehadirat Allah Bapa. Biarlah musik gerejawi dan Firman Tuhan berpadu di dalam Rumah Tuhan untuk membawa jemaat Tuhan pada Sang Khalik.




Senin, 05 Mei 2014

MANAJEMEN WAKTU

Semua kita mempunyai waktu 24 jam.
Presiden memiliki waktu juga 24 jam namun dia bisa mengerjakan banyak hal. Namun seringkali kita tidak mempunyai banyak aktivitas tapi banyak hal yang terbengkalaikan. Dimana masalahnya?
Sekarang kita akan belajar bagaimana manajemen waktu.

Salah satu tanda kedewasaan seseorang terletak pada kemampuan orang itu untuk mengatur waktu.

Apa itu waktu?
Menurut KBBI
Waktu atau Masa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. 

Seringkali
Waktu senggang :
*    merupakan kesempatan yang baik.
*    merupakan kesempatan yang berbahaya


Mari lihat Efesus 5:15-17:
5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
Mari lihat ayat 15: “…Karena itu, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup.... seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif”
-          Introspeksi hidup kita….
-          Apakah kita seperti orang bebal atau orang arif
Bagaimana dengan orang arif???
Ayat 16 “….dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat…..”
-          Orang arif dilihat dari penggunaan waktunya

Mari lihat Maz 90 : 12: Ajarlah kami menghitung hari-hari bijaksana agar kami beroleh hati yang bijaksana.
-          Orang yang berhikmat adalah orang yang bijaksana pada waktunya
-          Sehingga yang terpenting bukannya berapa lama kita hidup, melainkan bagaimana kita hidup.
Seharusnya orang Kristen tidak boleh mengatakan “saya tidak mempunyai waktu“, mengapa? :
  1. orang yang benar-benar sibuk tidak pernah tidak punya waktu karena semua orang punya waktu 24 jam.
  2. waktu dapat hilang dan tidak dapat kembali lagi, waktu berjalan terus..
Kata Waktu yang dipakai Kairos = kesempatan=sesuatu yang tidak berulang.

Jika ingin menjadi orang yang berhasil, kita harus dapat menguasai dan mengikat waktu saudara-oleh karena itu dikatakan di ayat 16 hari-hari adalah jahat.
Karena kesempatan banyak hal yang bisa mengambil waktu kita untuk diisi dengan kegiatan tidak penting.
Orang yang menunda waktu disebut orang bebal
Penundaan waktu sama dengan pencurian waktu
Penundaan waktu adalah salah satu senjata yang sangat ampuh yang digunakan oleh iblis untuk menyerang anak-anak Tuhan.
Di Ams 6:9-10 :” (9) Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
(10) Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring”
Share: Tidur lagi.. ah baru berapa menit.. ah masih lama… biarkan hidupku mengalir, dsb.
Ayat 17 maksudnya: Kalau kita memanajemen waktu kita dengan baik, maka kita akan mengerjakan kehendak Tuhan
Do it Now adalah prinsip yang banyak membawa orang berhasil-Paulus berkata hidupku untuk memberi buah.
Manajemen waktu akan berhasil jika kita menetapkan batas waktu bagi diri kita sendiri.

Manajemen yang baik melibatkan 7 prinsip :
1.       Mempunyai tujuan yang jelas.
Ketidak jelasan tujuan dapat memboroskan banyak waktu.
Contoh:
Tahun ini apa yang menjadi target hidup Anda?? 
Hari ini saya mau buat apa!!! 
Target studi apa? Target pelayanan apa?? 
Banyak orang kelihatan sibuk tapi belum tentu punya target hidup. Kelihatannya tidak pernah di rumah tapi apa target hidup??
2.       Memiliki rencana yang rinci.
Bagaimana cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Langkah–langkah apa yang harus dilakukan.

Bagaimana cara saya untuk mencapai target itu?? Kursus kah atau menabung dsb.
3.       Buatlah daftar kerja setiap hari.
Bukan berarti mengikutinya dengan ketat sehingga Roh Kudus kurang bekerja dalam kehidupan kita.—punya agenda
Contoh : hari ini apa yang harus saya kerjakan
 1 : ………………………………………………………..
   2   : ………………………………………………………..
   3   : ………………………………………………………..
   4   : ………………………………………………………..
4.       Tetapkan prioritas.
Tetapkan urutan–urutan dari yang terpenting dan yang terdesak, ke urutan yang kurang penting dan yang kurang mendesak.
Contoh : lihat apakah hal itu penting mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting dan mendesak, atau tidak penting dan tidak mendesak
Penting dan Mendesak
Penting Tidak Mendesak


Tidak Penting Tidak Mendesak
Items
-    Belajar      - Makan
-    Tidur         - Rekreasi
-    Makan      - Berdoa
-    Nonton     - Sate
-    Berita TV  - Homework
-    Berkunjung - Jalan 2
5.       Tangani pekerjaan sekali saja.
Lakukan pekerjaan sampai tuntas, jangan setengah-setengah.
Share: Jangan tunda2 apa yang bisa dikerjakan
Kegiatan
Pebruari
Maret
I
II
III
IV
I
II
III
IV
Perkunjungan
Rapat
Cari dana











6.       Kembangkan kebiasaan memprioritaskan tugas.
Jangan mudah terpengaruh dengan hal-hal di sekeliling kita yang dapat merusak prioritas kita.
Strenght
Weakness
Oppurtunity
Threat




7.       Analisa diri saudara.
Kekuatan dan kelemahan apa yang ada pada diri saudara, kesempatan dan halangan yang akan saudara temui.
Share: mampu atau tidak dikerjakan!!!

Mengatur waktu kita adalah sebagian dari pelayanan yang sungguh-sungguh.
Sadar atau tidak sadar kita harus mengakui bahwa 1/3 dari hidup kita adalah untuk tidur (8 jam). Untuk itu kita perlu menggunakan waktu se-efektif dan se-efisien mungkin.
Presentasikan waktu saudara secara garis besar :
1. Tidur                    :……………..                                 
2. Sekolah/kuliah   : ……………..
3. Belajar                 :…………….                                  
4. Nonton TV          : ……………..
5. HPDT                   :. ……………                
6. Membaca           : ……………..
7. Pelayanan           :……………..                
8. Berteman           : ……………..
9. Jalan-jalan           :……………..               
 10. lain-lain            :………………

Kesimpulan:
1.       Sekarang evaluasi diri Saudara, bagaimana kita hidup apakah kita hidup seperti orang arif/bebal?
2.       Bagaimana penggunaan waktu kita. Apakah sesuai kehendak Tuhan atau tidak??