Rabu, 25 Juli 2012

Self Development


I.Pengantar:
a.    Aspek manusia::
·          Fisik: kebiasaan/tingkahlaku/tindakan2, kesehatan, kemampuan2 praktikal, talenta dll
·          emosional/feeling: karakter
·          intelektual: kapasitas berpikir/analisa, pengetahuan umum/Alkitab, kemampuan pengambilan keputusan dsb
·          spiritualitas: keyakinan, panggilan, nilai-prinsip, komitmen. (relasi dengan Allah, sesame dan dirisendiri)
b.    Pertumbuhan seluruh aspek hidup (Efesus 4:14-16) melibatkan
·     Allah (I Kor 3:6)
·     Manusia secara pribadi (Pilipi 2:12-13)

Definisi:
Self-Development berarti mengambil tanggung jawab pribadi untuk belajar sendiri & berkembang melalui proses penilaian, refleksi, dan mengambil keputusan.

Definisi FT :
ROMA 12:1-2:  berubah oleh pembaharuan budi
EFESUS 4:14-16 : serupa dengan Kristus


II. Alasan membangun diri :
a.    Rancangan Allah / Kehendak Allah adalah dewasa iman (Kej 1:26-28; Rom 8:29)
b.    Pertumbuhan adalah proses seumur hidup (Pil 2:12-13; Ef 4:12-14)
c.    Pertumbuhan adalahn buah pertobatan & ketaatan kepada firman Allah (Yoh 15:8)
d.    Bukti kecintaannya kepada Allah (Pil 3:10)
e.    Kedagingan yang perlu terus dimatikan seumur hidup melalui proses pengudusan yang berawal dari pertobatan (Roma 7:9-25),  Hasil pengudusan adalah partumbuhan (2 Tim 3:16-17)
f.     Kondisi zaman yang terus berubah  menghadirkan tantangan dan pencobaan, yang memerlukan pergumulan teologis secara kontektual agar dapat memberikan respon yang tepat & benar (2 Tim 3:1-10, Rom 12:2)

III.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun diri :
a.    Mengenali kehendak Tuhan atas diri pribadi
b.    Mengenali keberadaan diri (kelemahan dan kekuatan, temperamen, kesukaan, karunia dan bakat, kepemilikan fasilitas-fasilitas pendukung,dsb)
c.    Mengenali kebutuhan diri (aspek-aspek pengetahuan, karakter, kemampuan atau cognitive, affective dan assertive)
d.    Mengenali sumber untuk membangun diri (Alkitab, buku-buku bacaan, training, media lain, retreat, mentoring dsb)
e.    Mengenali waktu yang tepat

Beberapa contoh2 praktis:
a.     Self study :
·         Sarana: Saat teduh, belajar Alkitab atau membaca buku2 lain sesuai dengan kurikulum pertumbuhan, kebutuhan pelayanan, trend zaman dll 
·         Caranya dengan memperhatikan: menemukan bagian-bagian yang tidak tahu, menarik perhatian, penting & baru.
·         Menindak lanjuti hal-hal diatas dengan ke perpustakaan, toko buku atau pinjam kepada teman tentang topik-topik diatas; bertanya kepada mentor/senior/PKK
·         Pelajari dengan kritis
·         Menemukan ajaran, prinsip-prinsip, iman, yang perlu dipegang dan mengidentifikasi karakter yang hendak dikembangkan serta tingkah laku yang hendak diperbaiki dalam tiap study yang dilakukan
·         Melakukan penerapan terhadap komitmen yang diambil
·         Memasukkan target & jadwal belajar dalam target & jadwal pribadi

b.    Talenta :
  • Mengidentifikasi jenis pelayanan yang diminta oleh Allah untuk dikerjakan
  • Menentukan karunia-karunia apakah yang perlu dimiliki dalam melakukan pelayanan tsb
  • Mengetahui karunia apakah yang sudah Tuhan berikan kepada kita
  • Mengenali karunia-karunia atau kemampuan-kemampuan terkait untuk megembangkan pelayanan dengan lebih baik dan berkenan
  • Meminta kepada Tuhan
  • Menggunakan dengan bertanggungjawab apa yang telah diberikan
  • Mengevaluasi apa yang telah dikerjakan untuk kemudian mengembangkan apa yang dimiliki.

Simulasi
No
Nama
Target
Strategi
Waktu Pelaksanaan
Keterangan
1
Pengetahuan
-Doktrin
-Kuliah
-TOEFL
-Psikologi

3 bulan





2
Karakter
-Pengampunan
-Rendah hati
-Memberi




3
Skill
-Memimpin PA
-Corell
-Membuat bahan sate
-Gitar/dsb




4
Wawasan
-Lamaran kerja
-Studi lanjut





V.Tantangan bagi membangun diri:
a.    Dari pribadi sendiri:
·         Pengaruh dari eksistensi diri : relasi dengan Tuhan jauh
·         Pengaruh dari hal-hal yang kita kerjakan : dosa, legalisme
·         Pengaruh dari apa yang kita pikirkan : self sufficiency (merasa diri cukup), sombong, sakithati, nilai2 yang terdistorsi,
·         Pengaruh dari kelemahan pribadi : kurang pengertian, kurang pemeliharaan (nourishment), kurang berbagi, kurang seimbang dalam hal-hal yang dilakukan, kurang komitmen, tidak mengadalkan Roh Kudus
·         Pengaruh dari ketidak sadaran bahwa kita tergabung dalam satu tubuh kristus
·         Pengaruh dari apa yang kita perjuangkan : perlawanan terhadap si jahat
b.    Dari Luar:
·         Pengaruh dari rupa-rupa angin pengajaran
·         Pengaruh dari berbagai nilai2 dunia
·         Pengaruh dari tekanan hidup (krisis multidimensi)
VI. Cara mengatasi hambatan:
  1. Menyadari keadaan diri pribadi
  2. Bertobat jika bersalah
  3. Mentaati Firman Allah
  4. Mengutamakan Kristus sebagai Tuhan
  5. Membangun tim u/ bersama-sama bertumbuh/punya partner rohani


VII. Peran
a.    Peran bersama
·         Pengurus saling menopang dalam pertumbuhannya
·         Pengurus mendemonstrasikan kehidupan jemaat mula-mula
·         dll
b.    Peran pribadi
·         Keterbukaan
·         Kemauan untuk belajar & bertanya dengan yang lebih senior
·         Dll

Daftar Pustaka:
Gary R. Collins Ph.D., Christian Counseling,1980, Word Book
Siang-Yang Tan &Douglas H Gregg, The Disciplines of the Holy Spirit, 1997, Zondervan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar