Rabu, 25 Juli 2012

Eksposisi Yusuf Kejadian 30:24 ; 37-50

Belajar tentang Yusuf pasti teringat tentang seorang anak muda yang mendapat mimpi kemudian dijual sebagai budak, kerja di rumah Potifar, difitnah oleh istri Potifar, dipenjara, mimpi juru minum dan juru roti kemudian akhirnya dapat jabatan dari firaun, pengampunan terhadap saudara-saudaranya, dan akhirnya heppy ending. Tapi pengurus memberi batasan tentang ketaatan Yusuf. Jadi ada beberapa bagian Firman Tuhan yang akan kita baca tetapi tidak semuanya untuk melihat beberapa bagian dari Yusuf menegani ketaatannya. Karena bagian ini akan secara cepat melihat beberapa bagian FT mohon agar teman2 dapat menyimaknya dengan baik setiap perpindahan pembacaan yang ada. A. Yusuf Sebelum membahas tentang Yusuf lebih lanjut, mari kita lihat siapa Yusuf ini. Yusuf adalah anak dari yakub dari Rahel Pertama kali muncul di Kej 30:24 yang artinya :“Mudah-mudahan Tuhan menambah seorang anak laki2 bagiku.” Yakub, ayahnya sangat mengasihi Yusuf dibandingkan saudara-saudaranya (Kej 37:3). Mengapa: - Ayat 3 : Yusuf lahir di masa tuanya - 30:24 Yusuf lahir dari rahim Rahel. Rahel ibu Yusuf adalah seorang wanita yang cantik (29:17-18) dan diharapkan Yakub untuk menjadi istrinya dan untuk mendapatkannya ia harus bekerja selama 7 tahun. Namun, Laban (sang mertua) justru menukar Rahel dengan Lea (29:21-23). Dan untuk mendapatkan Rahel, yakub harus bekerja 7 tahun lamanya lagi. Yakub sangat mencintai Rahel (29:30). Namun, Rahel mandul sehingga tidak berketurunan. Saat itu memalukan bagi seorang wanita bila tidak memiliki keturunan. Akhirnya Rahel menggumulkan anak dam Tuhan mendengarkannya dan akhirnya lahirlah Yusuf. Yusuf lahir dari istri yang sangat dicintai Yakub setelah melalui perjalanan panjang - Ibu Yusuf meninggal. Itu yang bisa dikenang dari istrinya yang sanagt dicintainya. Hal inilah sengaja memang untuk diangkat supaya kita bisa melihat tentang sosok yusuf sehingga kita melihat dia sangat dikasihi oleh yakub, bapaknya. “Pilih kasih” yang diperankan Yakub akhirnya berpengaruh terhadap cara pandang saudara2nya terhadap Yusuf sendiri. Kalau kita lihat di Kej 37:4 jelas2 saudara2nya menunjukkan sikap tidak ramah kepadanya. Bayangkan kalau kita dibenci oleh saudara2 kita sendiri dalam rumah sendiri…. Pasti kita akan bosan dan jenuh ada di dalamnya Rekan2 terkasih, yang membuat saudara2nya makin benci adalah saat Yusuf mendapat mimpi : Pada suatu kali Ia bermimpi. Kej 37:5-7 Bahwa berkas2 milik saudaranya tunduk menyembah berkas Yusuf Hal ini membuat saudaranya makin benci kepadanya Yusuf bermimpi lagi di Kej 37:10 Bahwa matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadanya. Kalau tadinya saudara-saudaranya saja yang sujud menyembahnya, namun mimpi yang kedua bukan hanya saudara2 naamun yang sujud menyembahnya termasuk ayah dan ibunya. Dan makin irilah saudara-saudaranya (37:11) Sehingga, saat saudara2nya ada di dkt Sikhem (37:12) dan Yusuf diutus Bapanya utk melihat saudara-saudaranya. Sejak jauh justru saudara2nya sudah bermufakat untuk membunuh Yusuf. Dari benci kepada perbuatan untuk membunuh. Akar masalahnya adalah pilih kasih. Ini menunjukkan andaikan suatu saat menjadi orang tua. Jadilah orang tua yang mengasihi anak-anak Anda B. Dijual Kej 37:18-29 Baca bagian ini saya berkomentar bisa2nya saudara berbuat ini?? Bila ada pada kondisi seperti ini saya akan segera membalasnya. Dari niat membunuh maka akhirnya Yusuf dibuang ke dalam sumur. Tuhan mengontrol hidup seseorang. Termasuk hati. Kej 37:28, Yusuf dijual 20 syikal perak. Seharga seorang budak yang cacat. Betapa rendahnya dia dihargai oleh saudara2nya sendiri. Dan mereka tidak merasa bersalah (37:25) Yusuf dijual kepada orang Ismael kemudian dibawa ke Mesir. Di mesir ia dijual lagi kepada Potifar (39:1) C. Di potifar 39:1-23 Ayat 2-4 : Tuhan menyertai Yusuf sehingga Ia selalu berhasil dalam pekerjaannya dan Yusuf mendapat kasih tuannya. Yusuf yang masih muda itu harus dan terbiasa dengan kasih sayang akhirnya harus menjadi pemuda yang mandiri dan mendapat belas kasih dari orang lain. Keberhasilan itu dalam penyertaan Tuhan. Tugas kita setia dengan tanggung jawab sebagai anak Tuhan dalam pekerjaan kita. Dalam tugas yang harus dikumpul, waktu asistensi, dsb. Belajar menjadi anak muda yang tangguh dan mandiri. Tidak ada kendaraan tidak mau kuliah, tidak mau jalan kaki. Dsb Kemudian ayat 5-6a. Tuhan menambah-nambahkan berkatNya karena ketekunan. Banyak orang hanya mau sukses tanpa mau berjerih lelah. Potifar seorang kepala tentara yang tidak bisa dipermainkan untuk dapat kepercayaanNya. Tuhan menyertai yusuf sehingga ketika di mesir Yusuf dapat menyesuaikan diri dengan kondisi di tempat itu. Tidak ada factor kebetulan!! Setia dengan perkara2 kecil agar diberi tanggung jawab yang lebih besar. Setialah dengan tanggung jawab teman2 dalam studi maupun pelayanan dengan tekun. Bagaimana kita dengan tanggung jawab pelayanan dan studi?? Dia bekerja keras dan tekun sehingga dari seorang budak biasa dia mendapat kepercayaan besar dari Potifar (4-5a). Inilah kesuksesan Yusuf. Perhatikan bahwa dia tidak tahu dia nantinya akan menjadi tangan kanan Firaun. Bagaimana ketika kita mendapat kesuksesan?? Makin senior dalam pelayanan makin merasa wah.. Makin mahir dsb dalam pelayanan makin melibatkan Tuhan dalam segala hal?? Justru di puncak kesuksesan itu, terletak pencobaan yang besar. Yang siap untuk menjatuhkan kita. Mari kita lihat pembacaan selanjutnya 39:5b Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya. Alkitab versi The Living Bible berkata : Dan, Yusuf adalah anak muda yang sangat tampan. NIV : Yusuf bertubuh bagus dan tampan. Kata2 sepeti ini dalam Alkitab hanya 4 kali di tuliskan dalam PL : untuk Yusuf, Saul, Daud, dan Absalom. Yusuf dipercaya dan lagipula tampan. Namun di ayat 7 : selang beberapa waktu lamanya dst… Inilah dosa.. Dosa akan segera menyerang kita dengan tepat sasaran. Iblis tidak main2 dan tahu dengan kelemahan kita. Ayat 8: Tetapi Yusuf menolak. Tidak ada malaikat yang muncul tiba2 saat itu. Tidak ada kekuatan supranatural. Kenapa Yusuf menolak. Ayat 9 Bagaimana mungkin ia bisa berbuat kejahatan dan berbuat dosa terhadap Allah. Apakah hanya sampai disitu?? Ayat 10. Dia digoda setiap hari. Yusuf bukan orang yang mati rasa atau robot. Dia masih muda saat itu. Di ayat 11. “tidak seorang pun ada di rumah itu…” Ada penafsir yang berkata seperti ini. Tidak mungkin rumah seorang kepala pengawal bisa tidak ada seorangpun di rumah. Kemungkinan istri Potifar telah membuat para pegawai yang lain tidak berada di rumah. Agar tidak ada yang bisa menghalanginya untuk bersetubuh dengan Yusuf. Kalau ada pacarmu yang katakan mengasihi dirimu. Dia akan menjaga kesucianmu. Berani berkata tidak terhadap dosa seks dan dosa lainnya. Bagi wanita : Kalau pacarmu mau janji menikahi dan harus korbankan keperawananmu. Hati2..Siapa yang tahu setelah itu?? Godaan seks anak muda besar. Mau coba2. Jangan beri peluang. Nonton film porno,dsb Kalau lihat, kesempatan Yusuf besar. Hanya berdua tidak ada yang tahu. Tuannya yang mau belum lagi dorongan nafsu dari anak muda ini. Tapi Yusuf tidak mengambil kesempatan itu. Apalagi dia yang memegang kuasa atas rumah tersebut Secara pribadi ketika membaca bagian ini bergumul luar biasa, digoda tidak hanya sekali tapi berkali-kali dan di rumah yang sama. Rekan2 terkasih dalam Kristus. Saat ada kesempatan untuk berbuat dosa. Beranikah kita bilang tidak. Saat kita sendiri dan tidak ada orang seiman lainnya beranikah bilang tidak. Di warnet, di rumah mudah akses hal spt itu. Saat ujian. Beranikah bilang tidak. Mengapa berani bilang tidak!! Karena ayat 9. Bagaimanakah mungkin aku berbuat dosa terhadap Allah?? Sebagai anak Tuhan seharusnya makin benci dengan dosa. Sekalipun lagi sendiri dan terbuka peluang itu. Yusuf tahu. Dia tidak bisa berbohong kepada Allah. Yusuf tahu bahwa Allah melihat apa yang dia lakukan. Dia tidak bisa sembunyikan dari Allah yang Mahatahu. Allah yang akan menghakimi semua manusia Mungkin kamu bisa sembunyikan dengan teman2 pelayananmu, orang tuamu, teman PAmu bahkan kk PAmu. Tapi tidak dengan Tuhan. Masih adakah dosa yang kita sembunyikan dari orang lain dan hanya kita yang tahu. Minta ampun pada Tuhan yang Mahatahu. Kemudian akhirnya di ayat 12. Yusuf Lari. Dosa seksual bukan untuk dilawan. Atau kita berkata Kan tidak apa2?? Kan Cuma buat ini bukan berhubungan badan dsb. Atau kita saya anak PA koq aktif pelayanan. Pasti bisa control diri. Cara terbaik untuk tidak jatuh dalam dosa seksual LARI. Bukan berarti kita kelainan. Tapi hanya itu jalan satu-satunya. Karena banyak aktivis pelayanan/hamba Tuhan juga jatuh dalam bagian ini!! Mari lihat pembacaan selanjutnya ayat 13-19. Yusuf difitnah dan dimasukkan dalam penjara Saat kita berjalan dengan kebenaran dan akhirnya harus beresiko untuk difitnah dan dibenci dengan teman2 lainnya, disalahmengerti, dsb. Bagaimana sikap kita? Kita bisa saja menyalahkan Tuhan. Tuhan saya sudah setia dsb tapi koq justru ini yang saya dapatkan… D. Di Penjara Kalau kita setia kepada Tuhan dsb tapi dapat perlakuan yang tidak adil dan menjadi korban, maka kita akan cenderung untuk mengasihani diri (kasihannya saya dapat begini dan begitu) atau menyalahkan Tuhan Tapi berbeda dengan Yusuf. Mari lihat ayat 39:20-23. Yusuf menjalani hal tsb bahkan 2 kali Tuhan berkata Tuhan menyertai sehingga berhasil. Yang kita lihat dari bagian ini adalah Tuhan yang peduli. Tuhan tahu juga dengan apa yang telah kita lakukan dan dia bukan Allah yang tinggal diam. Ini penghiburan buat kita anak Tuhan yang setia. Tuhan tahu dengan kondisi kita: - Mungkin sudah setia melayani Tuhan sampai harusberkorban uang dapat ke secret, jalan kaki. Letih dsb. Tuhan tahu pengorbananmu dan ketulusanmu. Tuhan menilai hal tersebut. Mungkin harus berkorban berada dalam “penjara”. Tapi Tuhan peduli. Harus kehilangan kepercayaan dari Potifar, jabatannya sebagai tangan kanan Potifar dsb. Tapi jangan jual iman kita!!! Dan perlahan-lahan Tuhan membuatnya berhasil sehingga dapat kepercayaan kepala penjara. Tuhan bisa saja membuat anak Tuhan berhasil dengan cepat. Tapi kadang2 Tuhan memproses anak2Nya dengan langkah demi langkah. Di penjara kalau lihat di pasal 40, Tuhan mengizinkan Yusuf bertemu dengan seorang juru minum dan juru roti yang bermimpi. Kali ini Yusuf berhadapan lagi dengan mimpi yang pernah membuatnya dibenci oleh saudara2 di pembacaan selanjutnya. Mimpi juru minum 40:9-11. Dan artinya di ayat 12. Mimpi juru roti di 40:16-17 dan artinya di ayat 18-19. Dan hal itu terjadi 40:20-22. Mimpi yang baik dari juru minum dan kalau kita melihat 40:14-15 kita melihat sisi kemanusiaan Yusuf. Dia juga meminta supaya dia bisa dikeluarkan karena itulah peluang yang dia dapatkan dari juru minum. Tentu saja semua orang tidak mau dipenjara untuk jangka waktu yang lama, apalagi untuk sesuatu yang bukan kesalahan kita. Tapia pa yang terjadi 40:22. Ia tidak diingat. 41:1 setelah lewat 2 tahun. Bayangkan tidak diingat selama 2 tahun. Bagaimana rasanya kalau kita dibuat kecewa oleh orang lain?? Mungkin teman pelayanan dsb, orang tua. Bisa saja kita mundur dari pelayanan, tidak mau datang kebak dsb. Bagaimana respon kita. Apalagi waktu 2 tahun bukan waktu yang singkat. Tapi kita melihat bagaimana Yusuf tetap menjalani semua proses yang diberikan Tuhan dengan setia dan penuh ketaatan Kadang2 kita mau cepat dan instan kalau perlu tidak perlu buang2 tenaga dsb. Sejauh mana kita mau tetap bertahan menjalani semua proses pembentukan Tuhan. Pengalamannya dibenci saudara2nya, dijual, menjadi budak, dipenjara, dan dilupakan oleh juru minum membuatnya mengerti rencana Tuhan bahwa ada rancangan yang baik yang Tuhan sediakan baginya (bdk Yes 55:8-9). Semua itu rancangan Tuhan bukan rancangan Tuhan dan rancangan Tuhan adalah yang baik menurut Dia bukan menurut kita. Akhirnya, dalam rancangan Tuhan yang baik. Tuhan mengizinkan Firaun bermimpi (41:1-7) dan Tuha memakai juru minum ini untuk menjadi saluran berkatNya bagi Yusuf (9-14a). Kemudian akhirnya Yusuf memegang kuasa atas istana Firaun (41:4045). Ya. Inilah puncak dari ketaatan Yusuf kepada Allah. Bukan berarti saya setuju dengan teologi kemakmuran bahwa Tuhan sukses dengan pemahaman yang dangkal seperti yang dikhotbahkan oleh para hamba2 Tuhan yang seenaknya kutip Alkitab. Memang ikut Tuhan diberkati, tapi prosesnya tidak mudah. Yusuf melewati perjalanan yang panjang sejak ia berumur 17 tahun dan akhirnya mendapat kepercayaan itu pada umur 30 tahun. Tidak dengan mudah. Yesus pun untuk kita harus berkorban dengan darahNya yang dicurahkan di kayu salib demi dosa2 kita dan Ia beroleh kemenangan karena Ia bangkit sehingga kita dilayakkan dari dosa kita. E. Di istana Firaun Kita melihat bagaimana Yusuf bekerja dengan berintegritas. Sekali lagi didikan di rumah Potifar dan dipenjara membuatnya makin terampil. Dan Tuhan sudah mengasahnya lewat semua pengalaman itu dan itu membuat Firaun memuji Allah Yusuf (41:38) Di negara yang dimana kita menjadi minoritas ini jadilah pekerja yang professional dalam pekerjaan. Sejak mahasiswa bangun. Saya studi dan pelayanan untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Jujur, bertanggung jawab dsb harusnya sudah menjadi bagian kita agar orang melihat bahwa ini sebenarnya karakter anak Tuhan dan bisa memuji Allah kita. Jangan makin kompromi dengan dunia. Rekan2 terkasih!! Kita lanjutkan ke bagian selanjutnya ingat bahwa di Mesir dia sudah menjadi tangan kanan Firaun. Otomatis dia punya kendali atas Mesir. Kemudian apa yang terjadi : 42:5. Terjadi kelaparan yang hebat di Kanaan tempat domisili ayah dan saudara2 Yusuf sehingga, ayahnya mengutus saudara2nya untuk membeli bahan pangan di mesir (ingat bahwa ayahnya sudah menyangka Yusuf sudah meninggal dan tidak ada yang tahu bahwa yusuf sudah menjadi orang penting di mesir). 42:6 : saudara2nya sujud menyembah (masih ingat dengan Kej 37:5-7) dan hal itu terbukti Rekan-rekan terkasih dalam Kristus!! 42:7 : Yusuf mengenal saudara2nya. Tapi mereka tidak. Kalau kita melihat pembacaan selanjutnya dimana Yusuf akhirnya menerima saudara2 kembali. Inilah kasih yang sesungguhnya. Mau menerima orang2 yang sudah menjual dan membuatnya korban dari saudara2nya. Pasti waktu bertemu memori2 itu ada dan menjadi pergulatan batin dalam dirinya.(45:1-2). Sekali lagi dalam kekuasaanya, Yusuf bisa saja menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk membalas tapi tidak dilakukannya. Padahal itu mudah untuk dilakukan dan saudara2nya tidak mengenalnya sebelumnya. Bahkan saudara2nya menjadi gentar dengan Yusuf (45:3) Mengingat bagian ini, teringat dengan kasih Yesus. Yusuf tidak akan punya hati ini seandainya dia tidak punya pengalaman yang dalam bersama dengan Allah. Itu memampukan dia untuk menerima orang2 yang sudah menyakiti hatinya bahkan memberi perlakuan yang lebih kepada mereka. Yesus yang mau menerima kita apa adanya. Manusia yang berdosa ini yang penuh dengan kesalahan. Mungkin kita pernah disakiti, mungkin perih, sakit dsb. Ingatlah pribadi Yesus yang mau mengampuni bahkan menerima kita. Kenapa kita tidak mau mengampuni orang lain?? Mungkin orang tuamu, adikmu, kakakmu, saudara2mu yang lain, teman kostmu, teman pelayananmu, teman kuliahmu. Ampuni mereka. Kasihi mereka seperti Kristus. F. Penutup Kalau membaca pembacaan selanjutnya maka kita melihat bagaimana akhirnya Yakub dan semua keturunannya pindah ke Mesir (46) dan akhir hidup dari Yakub. Di 50:15, kita melihat ketakutan saudara2 yusuf. Kalau2 setelah ayah mereka meninggal. Yusuf akan membalas dendam. Bahkan harus menyampaikan pesan ayahnya untuk meyakinkan bahwa yakub menyuruh mereka supaya Yusuf bisa mengampuni mereka (50:17). Sekali lagi yusuf dalam kasihnya yang besar mau menerima mereka. (50:19) Suatu ungkapan yang luhur diungkapkan Yusuf mengenai pengenalannya akan Allah diungkapkan di ayat 20. Inilah inti dari keseluruhan kisah Yusuf. Mengapa dia rela menjalani semua proses yang panjang dan berat itu. Akhirnya dia makin memahami bahwa Allah telah mereka-rekakan semuanya dialaminya untuk kebaikan. Inilah teladan hidup dari orang non Mesir dan akhirnya menjadi saluran berkat bagi bangsa lain. Di kondisi yang sepertinya mirip dengan bangsa kita menjadi anak Tuhan yang minoritas. Tapi Yusuf sudah membuktikan bahwa ia bisa menjadi saluran berkat bagi mesir. Sekarang apa aplikasinya bagi kita: 1. Bagaimana kita hidup di bangsa ini dalam mengaplikasikan kebenaran?? Masih setiakah kita untuk menyatakan identitas kita lewat perkataan dan perbuatan kita?? Atau kompromikah kita dengan dosa?? 2. Apa yang menjadi pergumulan kita?? (teman hidup, uang, kuliah, skripsi dsb). Tuhan kita Mahatahu. Belajar bergantung pada Tuhan. Tuhan sudah mereka-rekakan yang baik dalam hidup kita. Sejauh mana kita masih mau bertahan dalam pergumulan kita masing2. Dan Dia memberikan rancangan yang baik kepada kita untuk kita alami. 3. Milikikah kasih seperti kasih Bapa yang mau menerima orang lain. Mungkin ada orang yang kita benci. Bersekan hal itu. Minta Tuhan mengampuni kita dan memampukan kita untuk mengampuni orang lain. 4. Bagian ini kita melihat kekonsistenan hati Yusuf pada Tuhan. Ada saat dia harus dijual, mendapat jabatan di rumah Potifar, dipenjara, dapat belas kasihan kepala penjara, mendapat kepercayaan firaun, dsb. Dia tidak lupa pada Allah. Tidak sedikitpun dia melihat bahwa Allah tidak peduli. Bahwa segala sesuatu ada di dalam control dan kendali Allah. Amin Soli Deo Gloria Sumber : Yusuf-Charles Swindol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar