Banyak mujizat-mujizat penyembuhan yang telah dikerjakan oleh
Yesus yang membuat banyak orang berbondong-bondong ingin mengikut Dia. Yang
terdata mengikut Yesus saat itu ada kira-kira 5000 orang laki-laki, belum
termasuk perempuan dan anak-anak (ay.10) untuk mendengarkan pengajaran Yesus
dan memerlukan penyembuhan (Luk 9:11). Masalah hadir ketika hari mulai malam,
waktunya untuk makan malam-lagipula dalam versi Lukas 9:12 daerah ini adalah daerah
yang sunyi. Tidak ada orang yang ingin kelaparan, bukan?. Agar orang yang banyak itu dapat makan, maka murid
menyarankan Yesus untuk menyuruh orang banyak itu pergi ke perkampungan
terdekat untuk masing-masing membeli makanan. Para murid juga tidak memiliki
cukup uang untuk orang sebanyak itu (ay.7). Dari kumpulan orang yang hadir saat
itu ada seorang anak yang memiliki 5 roti jelai dan 2 ekor ikan yang menurut
hitungan matematika tidak akan mungkin cukup untuk orang sebanyak itu. Diluar
dugaan, 5 roti jelai dan 2 ekor ikan mampu mengenyangkan semua orang yang ada
saat itu bahkan setelah dikumpulkan potongan-potongan roti tersebut didapati
kelebihan penuh 12 bakul.
Kuasa Tuhan bekerja ditempat itu sehingga 5 roti jelai dan 2 ekor
ikan mampu mencukupkan kebutuhan 5000 orang laki-laki tidak termasuk perempuan
dan anak-anak. Tuhan memakai seorang anak kecil ini untuk menjadi berkat bagi
semua orang yang hadir saat itu. Apalagi dalam konteks saat itu, anak-anak
belum bisa diperhitungkan keberadaannya.
Dalam konteks sekarang pun, masih ada paradigma yang berlaku di
masyarakat bahwa anak-anak masih belum layak diperhitungkan untuk mengambil
peran dan berkontribusi di lingkungan masyarakat. Tetapi Allah juga bisa
memakai anak-anak untuk menyatakan kuasaNya.
Pada kesempatan mengunjungi Forum Anak di Kec. Sungai Ambawang,
penulis melihat bahwa anak-anak bisa berkontribusi menyuarakan hak-haknya dan
perubahan di lingkungan dimana mereka hadir melalui tulisan. Oleh seorang
narasumber local yang adalah seorang penulis, anak-anak diajarkan untuk menulis
hal-hal sederhana dari kehidupan mereka dan ditolong agar bisa dimuat di koran
lokal. Merindukan agar mereka nantinya bisa menyuarakan hak-hak anak bahkan
membagikan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka impikan terjadi di wilayah
mereka masing-masing. Siapa bilang anak-anak tidak layak diperhitungkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar