Senin, 25 Mei 2015

DOA YANG DIGERAKKAN OLEH BELAS KASIH

Markus 9:35-38
Kitab Markus menceritakan sebuah kisah Yesus yang telah berjalan berkeliling semua kota dan desa. Ia telah mengerjakan banyak hal dalam perjalanannya mulai dari mengajar, memberitakan firman Tuhan serta melenyapkan segala penyakit. Dengan orang banyak tersebut tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala (ay.36). Yesus menarik kesimpulan bahwa tuaian banyak, namun pekerja sedikit dan mengajar murid-muridNya agar meminta kepada Tuan yang empunya pekerja untuk tuaian itu. (ay 37-38).
Ketika penulis mengunjungi beberapa daerah di Kalimantan Barat ada beberapa kebiasaan masyarakat setempat yang penulis temui tidak sesuai dengan standar kesehatan. Misalkan masyarakat melakukan aktivitas MCK di selokan, rumah yang tidak memiliki WC, minum air tanpa dimasak. Belum lagi masalah sosial lainnya seperti anak SD yang sudah ngelem, akses pendidikan yang sulit ditempuh oleh siswa, dll.

Selain memiliki belas kasih, Yesus mengajar murid-murid untuk berdoa supaya Tuhan hadirkan pekerja untuk tuaian itu kemudian pada akhirnya jika kita melihat bacaan selanjutnya Tuhan memilih dan mengangkat murid-murid untuk mengerjakannya. Mari berdoa supaya Tuhan hadirkan para pejuang dan mitra yang akan melanjutkan pelayanan kita dan juga membuka hati untuk menjadi jawaban doa atas isu-isu sosial di masyarakat wilayah dampingan. Kiranya setiap doa yang kita naikkan adalah sebuah pergumulan bersama masyarakat.
Untuk direnungkan.
Apakah Anda masih memiliki belas kasihan melihat masyarakat wilayah dampingan? 
Ataukah Anda hanya mengerjakan tugas organisasi ketika Tuhan menghadirkan Anda di suatu wilayah layanan?

Penggalan lagu Brikanku hati
Brikanku hati seperti hatiMu yang penuh dengan belas kasihan
Brikanku mata seperti mataMu memandang tuaian di sekelilingku
Brikanku tanganMu tuk melakukan tugasMu
Brikanku kakiMu melangkah dalam rencanaMu
Brikanku… Brikanku… Brikanku hatiMu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar