A.
PILIHAN
Semua dari kita pasti pernah dipernah diperhadapkan
dengan pilihan:
Masalah studi:
-
Kuliah atau kerja setelah tamat SMA??
- Kalau kuliah akan ke kota mana, ambil fakultas
apa, jurusan apa atau kalau akan bekerja, kerja apa dan dimana??
- Ambil program studi apa??
- Ambil judul apa??
Atau :
- Pelayanan mau ambil apa?? Di gereja atau
kampus?? Kalau gereja sebagai apa?? Kalau PMK sebagai apa??
- Atau sudah saatnya kah saya punya/naik
kendaraan??
- Atau siapkah saya untuk pacaran?? Diakah yang
cocok?
Mungkin kita akan bertanya dan seharusnya sebagai
anak Tuhan kita harus bertanya kepada Tuhan… Apakah Tuhan berkenan atau tidak??
Beberapa dari kita mungkin akan menyangka bahwa
kalau kita mengerjakan sesuatu tanpa rintangan dan tantangan/berjalan mulus
berarti yang kita lakukan kita diberkati. Padahal itu belum tentu.
Kadang-kadang Tuhan memberikan tantangan untuk menguji diri kita apakah kita tulus atau serius dengan yang kita kerjakan tadi atau tidak.
Kadang-kadang Tuhan memberikan tantangan untuk menguji diri kita apakah kita tulus atau serius dengan yang kita kerjakan tadi atau tidak.
Dalam FT pun pilihan juga berlaku:
Bdk 1 Sam 16:1, 6-13 (pemilihan Daud) dan Kis
16:6-10 (perjalanan memberitakan Injil).
Ternyata apa
yang menurut pemandangan kita baik, itu belum tentu sesuai dengan kehendak
Tuhan.
Mari lihat bersama FT dalam Rm:12-1-2 untuk melihat
tentang mendahulukan yang utama :
Karena itu,
saudara2, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah
oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
B.
MENDAHULUKAN
YANG UTAMA
Nah, bagaimana supaya kita dapat bisa mendahulukan
yang utama ?
Mari kita lihat Rm 12:1
Karena itu,
saudara2, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
a. Mempersembahkan tubuhmu
Tubuh berhubungan dengan perut. Perut berhubungan
kebutuhan jasmani. Kebutuhan jasmani berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari.
Kadang2 kebutuhan sehari-hari ini membuat kuatir.
- Besok mau makan apa, bagaimana caranya ke
kampus-apalagi kalau lambat kiriman,
- Bagaimana supaya teman2 bisa menghargai saya,
bagaimana supaya saya bisa diterima oleh pergaulan,
- bagaimana kebutuhan hari2 saya-orang tua tidak
mampu di kampung, saya harus cepat selesai karena adek2 saya masih banyak dan
kecil2….
- Bagaimana masa depan saya nantinya
- Bagaimana kalau tiba2 besok Tuhan panggil saya?
Rekan2 terkasih dalam Kristus…
Semua kekuatiran itu akan tidak akan ada karena ada
jaminan dari Bapa kita… Yoh 10:28-30: dan
Aku memberikan
hidup kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak
akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun
tidak akan dapat merebut mereka dari tanganKu. BapaKu yang memberikan mereka kepadaKu, lebih besar dari pada
siapapun, dan seorangpun tidak dapat
merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.
Supaya kita memiliki sikap mendahulukan yang utama,
maka sikap yang utama yang perlu dimiliki adalah mempersembahkan tubuh kepada
Tuhan!!
Refleksikan :
1. Apa
yang membuat kita kadang2 kuatir?
2. Sudahkah
kita menyerahkan tubuh/hidup kita kepada Tuhan?
Ada banyak pilihan kita bisa percayakan hidup kita.
- Harta… Bisa memuaskan keinginan kita. Bisa beli
apa yang kita mau. Laptop, jalan2, rumah, kendaraan, tab, HP. Tapi bisa habis,
tidak bisa kita bawa mati.
- Hobby.. sejenak melupakan masalah kita.
Having fun, punya
banyak teman.
Tapi itu bisa menghabiskan banyak waktu..
Ada yang Main PS sampai berjam2 (subuh). Bisa terpuaskan tapi banyak hal yang terbengkalai. Bangun siang, tugas kuliah terabaikan.
b.
PEMBAHARUAN
BUDI
Selanjutnya sesudah kita mempersembahkan tubuh,
bagaimana supaya kita bisa memiliki sikap mendahulukan yang utama ?
Rm 12:2:
Janganlah
kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
KJV :
And be not
conformed to this world: but be ye transformed by the renewing of your mind, that ye may prove what is that good, and
acceptable, and perfect, will of God.
Perhatikan bahwa agar kita bisa membedakan yang
mana kehendak Allah pikiran kita harus mengalami pembaharuan budi. Perhatikan
KJV memakai kata transformed by the renewing of mind. (=diubahkan oleh
pembaharuan pikiran secara terus menerus, present).
Bdk juga Fil 2:5 “Hendaklah kamu dalam hidupmu
bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.
Bdk Fil 4:8 Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang
disebut kebajikan, dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Refleksi :
- Apakah pikiran baik masih jadi bagian kita
sehari-hari??
- Apakah kita berpikir yang baik dari teman/orang
tua/ saudara kita, ataukah yang kita lihat dari mereka adalah semua kejelekan
mereka.
Jadi apa yang dimaksudkan dengan mendahulukan yang
utama??
Menempatkan pikiran dan perasaan Kristus yang utama
dalam seluruh aspek hidup kita..
Itu berarti tidak ada bagian dari hidup kita yang
terkotak2. Ada perbedaan antara yang rohani dan sekuler. Pelayanan itu rohani,
pergi persekutuan lebih penting daripada datang kuliah.
Kalau pikiran kita telah dibaharui maka FT berkata
: sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
C.
MENJADIKAN
TUHAN YANG UTAMA
Pembaharuan akal budi akan dialami kalau pikiran
kita diisi dengan Firman.
Bdk 2 Timotius 3:16-17
Bdk Ams 3:5-6: Percayalah
kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri. Akuilah dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Ilustrasi air..
FT akan mengubahkan pola pikir, “renewing mind”.
Pikiran yang mengendalikan ---) tindakan
Sehingga kalau kita ingin agar Tuhan menjadi
prioritas/ utama dalam segala hal dalam hidup kita. Ubah pikiran kita dengan
FT.
Perlu disiplin akan rohani kita untuk belajar FT…
Jangan malas KTB., kuliah dengan jujur.
Bagaimana kalau kita diperhadapkan dengan pilihan :
Mz 25:14 : “ Tuhan bergaul karib dengan orang yang
takut akan DIA, dan perjanjianNya diberitahukanNya kepada mereka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar