Seringkali
kita diperhadapkan pada pilihan dan harus mengambil keputusan. Sebagai
anak Tuhan seringkali kita diperhadapkan pada sejumlah pertanyaan apakah ini
sesuai dengan kehendak Tuhan atau tidak? Namun Firman Tuhan menolong kita untuk
bisa menemukan prinsip-prinsipnya.
Roma
12:1-2
“Karena
itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna.”
Dari
bagian Firman Tuhan diatas, penulis menemukan ada 2 prinsip dasar untuk
menemukan kehendak Tuhan.
MEMPERSEMBAHKAN
TUBUH
Seringkali
kita kuatir dengan banyak hal dan itu membuat kita sulit untuk menemukan
kehendak Tuhan. Hal pertama yang perlu untuk dilakukan adalah mempersembahkan
tubuh. Tubuh yang dimaksud adalah keseluruhan hidup kita yang dipercayakan
sepenuhnya pada Tuhan. Ada jaminan dari Bapa kita dalam Yoh 10:28-30: dan Aku
memberikan hidup kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya dan seorangpun tidak akan dapat merebut mereka dari tanganKu.
BapaKu yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan
seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah
satu.
Ini
merupakan ja-minan bahwa Allah akan memelihara hidup kita dan yang dapat
memberikan hal itu hanyalah Kristus. Sehingga kita harus menerima DIA sebagai
Tuhan atas seluruh hidup kita. Mungkin kita bisa merefleksikan bagian ini. Apa
yang membuat kita kadang-kadang menjadi kuatir? Sudahkah kita menyerahkan
tubuh/hidup kita kepada Tuhan?
PEMBAHARUAN
BUDI
Selanjutnya
dalam ayat 2 dikatakan: “berubahlah oleh pembaharuan budimu,”. Versi KJV
dikatakan “transformed by the renewing of your mind,”
Perhatikan
bahwa agar kita bisa membedakan yang mana kehendak Allah pikiran kita harus
mengalami pembaharuan budi. Kata ini berbentuk present tense yang berarti harus
dikerjakan secara terus menerus dan pembaharuan budi ini akan terus kita alami
jika diisi oleh pikiran dan perasaan Kristus.(Bdk juga Fil 2:5 “Hendaklah kamu
dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus.)
Pikiran
dan perasaan Kristus itu kita dapatkan dari Firman Tuhan. Hati yang melekat
pada FirmanNya. Pembaharuan budi adalah proses yang terus berlangsung sepanjang
hidup dan perlu untuk diperjuangkan dengan ketaatan untuk melakukan FirmanNya.
Ketika tubuh kita sudah diserahkan kepada Tuhan, maka Firman Tuhan itu akan
mengubahkan cara pandang dan pola pikir terhadap segala sesuatu. Sehingga,
kalau pikiran kita telah dibaharui maka Firman Tuhan berkata : sehingga kamu
dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada
Allah dan yang sempurna.
Penulis
: Yoel Setiawan
(Staf
Perkantas Makassar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar